Saat pertama kali memberikan MPASI (makanan pendamping air susu ibu), anak seringkali menangis dan menolaknya. Tak jarang pula anak melakukan gerakan tutup mulut. Hal ini bisa dipahami, karena anak belum terbiasa mendapatkan makanan selain ASI. Sehingga dibutuhkan cara-cara yang tepat untuk memberikan ASI.
Padahal menurut America Academy of Pediatrics (AAP), sesungguhnya sebagian besar bayi tak peduli, apa makanan pertama yang mereka konsumsi itu. Tidak ada pula bukti-bukti medis yang menunjukkan sejumlah urutan menu makanan yang harus diberikan pada mereka. Karena itulah, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberi rekomendasi pada orang tua dalam memberikan makanan yang bervariasi. Diantaranya daging, ikan, ayam, telur, sayuran dan buah-buahan. Dari situlah, respons bayi akan terlihat dan mengetahui jenis makanan apa saja yang lebih disukai atau tidak disukainya, juga makanan apa yang membuat anak jadi alergi sehingga sebaiknya dihindari.
Sebuah studi dari University Health Centre and the Montreal Children’s Hospital yang dipublikasikan di tahun 2017 memperlihatkan bahwa anak yang dibiasakan untuk mengonsumsi masakan rumah (homemade food) sejak dini akan cenderung menyukai hampir semua jenis makanan. Selain itu masakan rumah lebih terjaga kebersihannya.
Dengan pemberian MPASI hasil olahan sendiri di rumah tentu lebih terjaga kualitas dan kadar nutrisinya. Bahkan dapat juga membuat variasi menu yang sesuai selera, dengan takaran gizi yang tepat bagi anak. Hal ini tentu membutuhkan upaya ekstra, namun bila melihat manfaatnya yang besar, upaya untuk membuat sendiri MPASI yang sehat tentu akan terbayar.
Apalagi saat ini sudah banyak tersedia aneka peralatan masak yang lebih memudahkan pembuatan MPASI yang sehat. Dengan alat-alat masak tersebut, tentu menjadikan pembuatan MPASI jadi makin praktis. Dengan demikian, kebutuhan nutrisi bagi si kecil akan tetap terjaga, tahap MPASI pun jadi semakin optimal.

PRP Hair Treatment (“Platelet Rich Plasma”) is a safe, painless, 100% natural, non-surgical procedure to promote hair growth for men and women by using own growth factors to targeted areas of the scalp with hair loss.